Minggu, 30 Desember 2012

nama2 tanaman obat

tanaman obat

Daftar Tanaman Obat Indonesia
A
Adas

?Adas
Adas, dari Koehler
Adas, dari Koehler
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Apiales
Famili:Apiaceae
Genus:Foeniculum
Spesies:F. vulgare
Nama binomial
Foeniculum vulgare
Mill.
Adas atau adas pedas (Foeniculum vulgare Miller, suku adas-adasan atau Apiaceae) telah lama dikenal sebagai salah satu komponen pengobatan tradisional. Minyak adas yang dikandung bijinya menjadi salah satu komponen minyak telon.
Adas berasal dari daerah Laut Tengah timur (Italia ke timur hingga Suriah).
Tumbuhannya berbentuk herba yang berbau harum, berwarna hijau terang, tegak, dan dapat mencapai dua meter tingginya. Daun tumbuh sehingga 40 sentimeter panjang, berbentuk pita, dengan segmen terakhir dalam bentuk rambut, kira-kira selebar 0,5mm. Bunga yang dihasilkan di ujung tangkai adalah bunga majemuk yang berdiameter 5 hingga 15cm. Setiap bagian umbel mempunyai 20-50 kuntum bunga kuning yang amat kecil pada pedikel-pedikel yang pendek. Buahnya adalah biji kering dari 4 hingga 9 milimeter panjang, dengan lebar separuh panjangnya, dan mempunyai alur. Bijinya yang dikeringkan dikenali sebagai biji adas.
Daun adas menjadi sumber makanan larva beberapa spesies Lepidoptera, seperti ngengat Amphipyra tragopoginis dan Papilio zelicaon.
Adas juga merupakan salah satu komoditi ekspor

Adem Ati


Di Indonesia disebut Adem Ati, sedangkan di Pilipina diberinama Puso-puso. Tanaman ini adalah sejenis pohon kecil yang mencapai ketinggian 10 sampai 15 meter. Bagian yang lebih muda biasanya lebih lembut berbulu. Daunnya berbentuk bulat panjang dan lonjong, 9 sampai 20 sentimeter panjangnya, lebar dipangkal daun dan meruncing ke ujung. Bunganya kecil dan berwarna kekuningan. Diameter buah sekitar 8 milimeter.
Distribusi
Dalam hutan sekunder pada ketinggian rendah dan menengah di seluruh Asia Tenggara. Juga terjadi di India ke Cina bagian selatan, melalui Malaya, Indonesia sampai ke sebelah utara Australia.
Konstituen
Benih mengandung minyak, sedikit aromatik tallowlike (49%), 85% dari yang laurostearin, sisanya, olein. Minyak atsiri dapat disuling dari daun dan buah. Unsur utama dari daun adalah fitol, caryophyllene, thujopsene dan B-myrcene, asam, minyak laurat, a-cubebene dan caryophyllene. Fitol, komponen utama berasal dari daun, dan asam laurat, ditemukan dalam minyak buah.
Properti
Daun dianggap antispasmodic, emolien, penyembuhan luka. Akar dianggap emmenagogue.
Bagian yang dapat digunakan
Akar, kulit kayu, daun, biji
Penggunaan untuk obat tradisional 
  1. Di Jolo Pilipina, rebusan akar digunakan sebagai emmenagogue.
  2. Di Visayas Pilipina, tapal akar dan daun digunakan untuk keseleo dan memar, sementara rebusan kulit kayu digunakan untuk selesema usus.
  3. Di Singapura, biji ditumbuk dan dioleskan pada bisul, tapal dari kulit digunakan untuk luka dan memar.
  4. Di Indonesia, daun digunakan sebagai tapal obat panu, kurap dan kudis.
  5. Di Bangladesh, daun digunakan untuk obat diare dan disentri, mengobati aliran air mani yang berlebihan, sementara tapal obat digunakan untuk luka dan memar. Juga, digunakan untuk insomnia dan neurosis. Sedangkan minyak dari buah digunakan untuk rematik.
  6. Di India, kulit kayu digunakan sebagai penawar rasa sakit dan sebagai astringent ringan pada diare dan disentri. Selain itu, pasta dari kulit kayu digunakan untuk memfasilitasi penyembuhan luka.
  7. Di Mauritius, digunakan dalam ramuan untuk menurunkan parasitisme usus.
Manfaat lainnya
- Pembuatan Sabun: Benih minyak banyak digunakan oleh orang Cina dalam pembuatan sabun putih.
- Kayu: Digunakan untuk konstruksi ringan, kayu bakar dan arang.



Ajeran


Ajeran, Tumbuhan Liar Pereda Demam
Natural Healing Tue, 26 Sep 2006 15:00:00 WIB
Ajeran memang kalah populer dibanding tanaman obat lain, seperti meniran atau turi. Padahal, sifatnya yang mendinginkan dan kandungan alkaloid polina serta saponinnya mampu membantu meredakan demam.

Tumbuhan ini dikenal sebagai tanaman semak yang banyak tumbuh di pinggir jalan atau sengaja ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini mudah tumbuh, tidak suka air, tinggi mencapai 1,5 meter. Batang berbentuk agak lonjong dengan pinggir bergerigi. Bunga bertangkai panjang, mahkota bunga berwarna putih dengan putik berwarna kuning.

Mengapa tumbuhan liar ini memiliki khasiat obat? Sejauh ini memang belum ada penelitian resmi, terutama di dalam negeri, yang mampu mengungkapkan rahasia tanaman yang dalam bahasa Latin disebut Bidens pilosa ini. Meski begitu, beberapa orang percaya, secara tradisional tumbuhan ini bermanfaat untuk meredakan demam.

Seperti diungkapkan Darmawi, yang mengaku memiliki pengalaman dengan ajeran atau dalam bahasa Jawa disebut jaririgan atau ketul dan hareuga (bahasa Sunda) ini, saat anaknya yang berusia 8 tahun tiba-tiba demam tinggi. Karena alasan darurat, ia coba memberikan ramuan ajeran. Diakuinya, penggunaan ajeran untuk mengobati anaknya yang demam itu didasarkan pada pengalaman yang diwariskan orangtuanya.

Darmawi mencoba membuat resep sendiri dengan bahan baku ajeran ditambah daun sembung dan sedikit rimpang jahe, kemudian dicampur dengan air untuk direbus. Setelah dingin, ditambah satu sendok madu. Hasilnya ternyata lumayan, dua jam berikutnya demam anaknya mereda.

Antiinflamasi
W. Isnanto, ahli dan pengembang tanaman obat, menjelaskan bahwa secara tradisional, ajeran memang dikenal sebagai salah satu tanaman obat yang memiliki sifat mendinginkan. Meski begitu, dalam penggunaan sebagai ramuan untuk pereda demam, sering dicampur dengan bahan baku lain seperti jahe atau daun sembung. Dalam tanaman obat koleksinya, ajeran memang relatif kurang dikenal karena banyak orang belum memahami khasiat tumbuhan ini.

Pemanfaatan ajeran atau Bidens pilosa di negara-negara Barat ternyata jauh lebih berkembang. Hal itu terlihat dari banyaknya literatur yang mengulas tanaman yang ramuannya terasa pahit ini.

Sebuah lembaga sosial di Hawaii yang bergerak dalam bidang pengembangan beragam tanaman dap bunga untuk kesehatan mengungkapkan, ajeran memiliki sifat antiinflamasi ringan seperti halnya aspirin maupun ibuprofen. Dijelaskan Steven Malbrouh, MD, Bidens pilosa memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai antiinflamasi ringan alami pereda demam.

Selama ini diketahui, aspirin maupun ibuprotein merupakan zat yang dapat membantu proses penurun papas pada penderita demam. Lebih lanjut dijelaskan, pemanfaatan Bidens pilosa secara luas dapat dilakukan dengan merebus daun segar atau mengeringkannya untuk bahan baku minuman, seperti halnya teh.

Dimanfaatkan di Hawaii
Ajeran atau di Hawaii lebih dikenal dengan sebutan kinehi ini, ternyata terus dikembangkan dap sedang diuji klinis untuk dimanfaatkan sebagai bagian dari pengobatan radang mata atau conjunctivitis. Bahkan, karena dinilai cukup aman, ajeran telah lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat di Amerika Tengah dan Selatan serta Afrika Barat sebagai obat luar. Meski begitu, diingatkan dalam pemanfaatan ajeran dengan dosis tinggi perlu sikap hati-hati karena dapat menyebabkan iritasi ginjal.

Jika di luar negeri pengembangan dan perielitian tentang manfaat ajeran sudah banyak dilakukan, tidak demikian halnya dengan di Indonesia. Hal ini mungkin disebabkan tidak banyak orang mengenal tumbuhan liar ini, apalagi tertarik, kecuali sebatas menjadikannya sebagai tanaman hias atau tanaman semak yang tidak terlalu bernilai.




Akar Manis
nama lokal Nama Lokal :
Simplisia Glycyrrhiza Radix, Liquiriatae Radix,; akar manis. Simplisia ini masih diimport karena belum dapat ditanam di Indonesia. Bagian yang digunakan adalah akar.
Uraian :
Akar manis tumbuh seperti rerumputan (semak) di sebagian wilayah Eropa bagian selatan. Akar manis termasuk tanaman tahunan berbentuk terna dan dapat tumbuh sampai 1 meter dengan daun yang tumbuh seperti sayap yang panjangnya 7 – 15 cm. Daun-daunnya dapat berjumlah 9 – 17 helai dalam satu cabang. Bunga akar manis tersusun secara berkelompok dalam satu cabang, warnanya dari keunguan sampai putih kebiru-biruan serta berukuran panjang 0,8 – 1,2 cm. Buah akar manis berpolong dan berbentuk panjang sekitar 2 – 3 cm, dan mengandung biji. Akar manis tumbuh dengan baik di tanah yang dalam, subur, cukup air dan dalam iklim yang penuh cahaya matahari. Biasanya dipanen pada musim gugur 2 atau 3 tahun setelah penanaman. Ekstrak akar manis didapat dengan cara merebus akar tanamannya dan menguapkan airnya, dapat dijual dalam bentuk bubuk ataupun sirup (cair). Zat yang terkandung di dalamnya adalah glycyrrhizin yang manis, rasanya 50 kali lebih manis daripada gula dan memiliki khasiat pengobatan.
Khasiat untuk kesehatan :
Anti kolestrol, bronchitis, batuk, mulas dan tukak lambung.
Komposisi :
Glisirhisin, saponin, glikosida likuiritin, asparagin, umbeliferona, glabrolida, glukosa, sukrosa, asam likuiritat, asam hidroksiglisirhitat, zat pahit, minyak atsiri, dan asparagin.




Alang Alang

Alpokat
Andong
Angsana
Anting-anting
Anyang Anyang
Apel
Aren
Asam Jawa
Awar Awar

B
Bandotan
Bangle
Baru Cina
Bawang Merah
Bawang Putih
Bayam
Bayam Duri
Belimbing Asam
Belimbing Manis
Belimbing wuluh
Beluntas
Benalu
Beringin
Bidara Laut
Bidara Upas
Biduri
Bligu
Blustru
Boroco
Brojo Lintang
Brokoli
Brotowali
Buah Makasar
Buah Nona
Buncis
Bunga Kenop
Bunga Matahari
Bunga Pagoda
Bunga Pukul Delapan
Bunga Tasbih
Bungli
Bungur
Bungur Kecil
Buni

C
Cabai Merah
Cabai Rawit
Cabe Jawa
Cakar Ayam
Calingcing
Ceguk
Cempaka Kuning
Cempaka Putih
Cendana
Cengkeh
Ceremai
Cincau
Ciplukan

D
Dadap Ayam
Dadap Serep
Dandang Gendis
Daruju
Daun Dewa
Daun duduk
Daun Encok
Daun Jintan
Daun Kentut
Daun Madu
Daun Sendok
Daun Senna
Daun Ungu
Delima

E
Ekor Kucing
Enau

G
Gadung
Gambir
Gandarusa
Gendola
Genje
Ginjean
Greges Otot
Gude

H
Halia

I
Iler
Inggu

J
Jagung
Jahe
Jamblang
Jambu Biji
Jambu Monyet
Jamur Kayu
Jarak
Jarak Bali
Jarak Ulung
Jarong
Jati Belanda
Jayanti
Jengger Ayam
Jeruk Nipis
Jeruk Purut
Jintan Putih
Jintan/Ajeran
Johar
Jombang
Jung Rabab

K
Kacapiring
Kaki Kuda
Kaktus Pakis Giwang
Kamboja
Kapas
Kapasan
Kapulaga
Kastuba
Katu
Kayu Manis (padang)
Kayu Putih
Kecubung
Kecubung Gunung
Kedelai
Keji Beling
Kelapa
Kelingkit Taiwan
Kelor
Kembang Bokor
Kembang Bugang
Kembang Coklat
Kembang Kertas
Kembang Pukul Empat
Kembang Sepatu Sungsang
Kembang Sore
Kembang Sungsang
Kemuning
Kenanga
Kencur
Ketepeng Cina
Ketepeng Kecil
Ketimun
Ki Tolod
Klabet
Kol Banda
Kompri
Kubis
Kubis Bunga
Kucing Kucingan
Kumis Kucing
Kunci Pepet
Kunyit
Kwalot

L
Lada
Landep
Landik
Legundi
Lempuyang Gajah
Lempuyang Wangi
Lengkuas
Lenglengan
Lidah Buaya
Lidah Ular
Lobak

M
Mahkota Dewa
Mahoni
Mamang Besar
Manggis
Mangkokan
Melati
Mengkudu
Meniran
Mimba
Mindi Kecil
Mondokaki
Murbei

N
Nampu
Nanas
Nanas Kerang
Ngokilo
Nona Makan Sirih

P
Pacar Air
Pacar Cina
Padi
Pala
Pandan Wangi
Pare
Patah Tulang
Patikan Cina
Patikan Kerbau
Pecut Kuda
Pecut Kuda
Pegagan
Pepaya
Permot
Petai Cina
Pinang
Pisang
Pohon Merah
Portulaka
Poslen
Prasman
Pulai
Pule Pandak
Pulutan
Putri Malu

R
Rambutan
Rincik Bumi
Rumput Mutiara

S
Saga
Salam
Salvia
Sambang Darah
Sambang Getih
Sambiloto
Sambung Nyawa
Sangitan
Sangketan
Sawi Langit
Sawi Tanah
Secang
Seledri
Semanggi Gunung
Semangka
Sembung
Senggani
Sengugu
Sereh
Sesuru
Siantan
Sidaguri
Sirih
Sirsak
Sisik Naga
Som Jawa
Sosor Bebek
Srigading
Srikaya

T
Tahi Kotok
Tanduk Rusa
Tapak Dara
Tapak Kuda
Tapak Liman
Tasbeh
Tebu
Teh
Tembelekan
Tempuyung
Temu Hitam
Temu Kunci
Temu Putih
Temu Putri
Temulawak
Teratai
Teratai Kerdil
Tomat
Tunjung
Turi

U
Ubi Kayu
Urang-Aring

W
Waru
Wijaya kusuma
Wortel
Informasi ini terwujud atas kerjasama IPTEKnet dengan CODATA ICSU Indonesia
dan telah terealisasi pada tahun 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar