Kamis, 13 Desember 2012

011

TOMBO FEKIR ALA SULUK BEGJA

 Salam Pamuji Rahayu. Poro sedulur, tentunya kita sudah akrab dengan tombo ati, atau obat hati, kita kenal jumlahnya ada lima: pertama, membaca al Qur’an dengan maknanya; kedua, shalat malam dirikanlah; ketiga, berkumpul dengan orang-orang shaleh; keempat, gemar berpuasa, dan kelima, zikir malam yang lama. Kelima hal tersebut jika dilakukan salah satu saja dengan istiqomah, insyAllah hati kita mendapat pepadhang, pencerahan, jauh dari kerupekan dan kegelisahan. Nah, adakah obat untuk kefakiran, permasalahan ekonomi, atau dalam kata lain bagaimana jalan mencapai kecukupan bahkan kelimpahan dalam harta dan kekayaan, adakah rumusannya?

Berikut ini, sedikit sumbangan dari saya, barangkali bermanfaat dan cocok untuk sedulur semua. Bait-bait berikut ini merupakan petikan dari Suluk Begja yang jumlah keseluruhannya ada sembilan puluh sembilan bait. Bait ke 31 hingga 40 memang secara khusus memuat jalan mencapai kecukupan dan kelimpahan yang berkah. Bait-bait ini bukan untuk dibaca, atau dirapal, melainkan untuk diamalkan isinya. Monggo dicermati, dan insyAllah mudah dihafalkan.

31.

“Tamba fekir iku lima

Sepisan akeh istighfar

Dilereni maksiate

Dikenceng anggonmu tobat”

Terjemah dan Penjelasan:

Obat kefakiran ada lima

Yang pertama, perbanyak istighfar

Berhenti berbuat maksiat

Memperkuat dalam bertaubat

32.

“Kaping pindho, sholat dhuha

Cacahe papat raka’at

Nyukupi kanggo sedina

Jodo, banda, tentrem, sehat”

Terjemah dan Penjelasan:

Yang kedua, sholat dhuha

Bilangannya empat raka’at

Mencukupi untuk satu hari

Jodoh, kekayaan, tentram, dan kesehatan

33.

“Ping telu, zikir shalawat

Mben sesuk entuk syafa’at

Sedina satus ra pegat

Makbul dunga, hasil hajat”

Terjemah dan Penjelasan:

Yang ketiga zikir shalawat

Agar suatu saat nanti mendapat syafa’at

Sehari seratus kali tak berhenti

Doanya terkabul, hajatnya berhasil

34.

“Kaping papat, iku syukur

Alhamdulillah kang dhuwur

Anane nikmat kang luhur

Awit lair nganti kubur”

Terjemah dan Penjelasan:

Yang keempat, adalah bersyukur

Alhamdulillah setinggi-tingginya

Adanya nikmat yang mulia

Dari lahir hingga alam kubur

35.

“Nikmat kang utomo, iman

Dadi ku kanggo lantaran

Manjing Allah ing kahanan

Mangerti sangkan lan paran”

Terjemah dan Penjelasan:

Nikmat yang utama, yakni iman

Adanya aku sebagai perantara

Kehadiran Allah dalam setiap keadaan

Memahami darimana mau kemana

36.

“Pungkasan iku makarya

Kanti ati ingkang tresna

Niate kanggo ngibadah

Rejekine turah-turah”

Terjemah dan Penjelasan:

Yang terakhir, adalah berkarya

Dengan hati yang penuh cinta

Niatnya untuk ibadah

Rizkinya berlimpah-limpah

37.

“Sodakoh aja kelalen

Remen tetulung lan open

Karo tangga karo kanca

Sanak kadang sing utama”

Terjemah dan Penjelasan:

Sedekah janganlah lupa

Senang tolong-menolong dan peduli

Dengan tetangga , dengan teman

Terutama sanak dan kerabat

38.

“Bandane mung sakperlune

Akeh ning ora gumede

Anane mung nggo cekelan

Atine mboten gantolan”

Terjemah dan Penjelasan:

Kekayaan hanya seperlunya

Banyak, tetapi tidak membuat sombong

Adanya hanya untuk pegangan di tangan

Hatinya tidak sampai bergantung

39.

“Rejeki iku grojogan

Ngucur nuwuhke wit-witan

Ja suwe-suwe ditahan

Mbok malah dadi bubaran”

Terjemah dan Penjelasan:

Rizki itu seperti air terjun

Mengucur menumbuhkan tanaman

Jangan lama-lama ditahan (disimpan)

Biar jangan sampai bubaran (berhenti)

40.

“Mula da gelem mbersihke

Kanti ditokke zakate

Zakat awak, zakat banda

Takon sira mring ulama”

Terjemah dan Penjelasan:

Oleh karena itu, milikilah kemauan membersihkan (harta benda)

Dengan dikeluarkan zakatnya

Zakat badan (fitrah), dan zakat harta (mal)

Bertanyalah Anda kepada ulama

Demikian, rumusan atau formulasi Obat Kemiskinan ala Suluk Begja, yang mudah-mudahan bisa menjadi referensi Njenengan semua, dalam meniti kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menggapai kekayaan yang penuh berkah. Sungguh, kalau lah formulasi ini diamalkan, mungkin bisa disebut pesugihan islami yang paling aman, paling membawa berkah, paling ringan untuk dilaksanakan, dan mencakup dunia dan akherat. Doakan saya, poro sedulur, semoga senantiasa diberikan kekuatan untuk ikhlas, kesehatan yang bermanfaat, dan kelapangan dalam berbagi serpihan ilmu dengan poro sedulur semua. Doakan pula keluarga kecil saya, sampan kecil yang mudah-mudahan bisa kuat dan selamat berlayar di samudra cinta Nya hingga berlabuh di hadirat Nya. Dengan ini, saya berikan pangestu dan doa untuk Njenengan semua dalam mengamalkan bait-bait tersebut.

Kagem Ki Alus, beserta keluarga, saya haturkan sungkem salam salim, doakan kami Ki.. Begitu pun untuk para sesepuh, Ki Kumitir, Ki Ageng Jembar Jumantoro, Ki Sabda Langit, Ki Nur Jati, Ki Dalang Cipto Kawedar, Ki Begawan Candhu, Ki Kancil Buana, Kangmas Angker Ludi, Kangmas Pangeran Sukemilung, Sahabat Rihlah Rahmatullah, Bocah Angon, dan lainnya yang tak bisa saya sebut satu per satu, salam hangat paseduluran dari kaki gunung Agung (Slamet), bumi galuh purba, dan Lingkar Paku Ghaib Serayu (Batur Agung, Maqom Raden Hamzah Kusuma, Maqom Mbah ‘Abdush Shomad, Maqom Syekh Makdum Wali, Maqom Karang Gude, Maqom Ki Ageng Mbilung, dan lainnya).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar