Senin, 31 Desember 2012

BELAJAR MEMAHAMI MAKNA SHOLAT




SHOLAT

Manusia kadang hanya fokus pada ibadah ruhani dan menafikan ibadah lahiriah. Sibuk memikirkan nilai filosofis dari satu ritual dan ketika makna hakikat telah dicapai bisa jadi praktik ritualnya sendiri ditinggalkan. Atau sebagian manusia sibuk dengan ibadah-ibadah seremonial meskipun hanya dilakukan sebagai formalitas belaka karena telah tereduksi secara substansi.

Bila ingin disederhanakan, kita sering menemukan seseorang yang meninggalkan syar’i karena sudah merasa ada di level hakikat atau sedang melakukan pencarian hakikat kebenaran. “Buat apa sholat, yang penting kan dzikir, eling, muhasabah, selalu ingat Tuhan dan selalu berusaha berbuat baik sesama manusia dan semesta” pernyataan yang mungkin tidak asing lagi di telinga kita. Atau kadang kita menemukan fenomena yang berbeda, “sudahlah jangan kau pikirkan tentang Tuhan, tentang hakikat kebenaran, akal kita ini sangat terbatas untuk menjangkaunya, jalankan saja semua perintah agama, jalankan dengan iman, kalau kau punya iman yang kuat, semuanya akan kau jalani dengan ikhlas. Kalau kau masih mempertanyakannya, imanmu masih tipis” ungkapan demikan pun kadang masih kita temukan keluar dari orang yang dekat dengan kita.

Nampaknya perlu menarik kedua pendapat tersebut untuk berada di tengah-tengah, tidak condong ke ‘substansi’ dan juga tidak condong ke ‘formalitas’. Mungkin untuk mempertemukan dua garis yang bersebrangan itu, kajian tentang sholat wustho, sholat “tengah tengah” menjadi sesuatu yang layak untuk dikupas secara mendalam.

Untuk memulai kajian tentang sholat wustho, mari kita simak firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 238:"Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'."

Jika kita cermati struktur kalimat ayat di atas, terdapat pengulangan kata sholat. Pertama kata sholat dalam bentuk jama (ash-sholawati) dan kedua dalam bentuk tunggal (as-sholati) yang diikuti dengan kata sifat (al-wustho). Bagi ulama tafsir, jika ditemukan struktur kalimat yang demikian dalam Alquran, di mana terjadi pengulangan kata tertentu, kata pertama dalam bentuk Jama dan kata kedua (yang diulang) dalam bentuk tunggal, atau kata yang pertama dalam bentuk umum dan kata kedua dalam bentuk khusus sesungguhnya maksud yang ingin disampaikan adalah memberikan penekanan akan pentingnya kata kedua (misalnya ash-sholat al-wustho) dibandingkan dengan bagian-bagian lainnya yang termasuk dalam kata pertama (misalnya as-sholawati) atau dalam istilah tafsir sering disebut Tanbiihan ‘alaa syarafiha fi jinsiha wa miqdaarihaa.

Hal demikian tidak hanya terjadi dalam surat Al-Baqarah ayat 238 saja, dalam ayat lain kita juga dapat menemukan struktur kalimat yang tidak jauh berbeda. Misalnya saja dalam surat Al-Baqarah ayat 98: "Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir."

Meskipun dalam ayat itu Allah SWT telah menyebutkan kata malaikat, namun dalam kalimat selanjutnya Allah kembali menyebut Jibril dan Mikail secara spesifik. Hal ini menunjukan posisi Jibril dan Mikail lebih utama dibandingkan malaikat lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditafsirkan bahwa maksud Allah melakukan pengulangan kata sholat (ash-sholat al-wustho) dalam surat Al-Baqarah ayat 238 adalah untuk memberikan penegasan akan pentingnya sholat wustho dibandingkan dengan sholat-sholat lainnya. Namun yang menjadi persoalan, sesungguhnya apa yang dimaksud dengan sholat wustho (tengah-tengah) itu?

Bagi para pengkaji hukum Islam, menafsirkan ayat alquran hanya bisa dilakukan pada ayat-ayat yang masih global (mujmal), Umum (am), atau ayat-ayat mutasyabihat. Tidak berlaku penafsiran terhadap ayat-ayat yang jelas, spesifik dan pasti. Tapi ada sebagian pengkaji hukum Islam yang membuka ruang penafsiran secara terbuka dengan tidak mengenal istilah-istilah muhkamat dan mutasyabihat, semua sah-sah saja untuk ditafsirkan. Atau ada pula pengkaji hukum Islam yang memiliki pandangan bahwa yang disebut ayat-ayat muhkamat adalah ayat-ayat makiyyah dan ayat-ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat madaniyah seperti pandangan Kyai Thaha dari Sudan. Pandangan ini tentunya berbanding terbalik dengan pandangan para ulama ushul pada umumnya yang berkeyakinan bahwa ayat-ayat Muhkamat adalah ayat-ayat Madaniyah dan ayat-ayat Mutasyabihat adalah ayat-ayat Makiyyah. Alasan Kyai Thaha, Ayat-ayat yang turun di Mekkah adalah ayat-ayat yang bersifat fundamental dan universal, sedangkan ayat-ayat yang diturunkan di madinah bersifat spesifik, lokal dan kasuistik. Misalnya saja, Ayat Makkiyah berbicara tentang Prinsip dasar keimanan, sementara ayat Madaniyah berbicara tentang hukum positif.

Mengenai status ayat 238 dari surat Al-Baqarah yang berbicara tentang sholat wustho, bagi ulama ushul fikih ayat tersebut masuk dalam kategori ayat mujmal (global). Misalnya saja sebagaimana ditegaskan oleh seorang ulama ushul fikih modern dari kalangan mazhab Maliki, yaitu Imam As-Sathibi dalam karyanya Al-Muwafaqat fi ushul as-syari’ah. Dengan demikian, nampaknya tidak perlu diperdebatkan lagi bahwa sholat wustho sesuatu yang masih sah untuk ditafsirkan. Bagi kalangan pengkaji hukum Islam secara umum berpandangan bahwa ayat-ayat mujmal hanya bisa ditafsirkan dengan bayan bil ayat atau bil-hadis (penjelasan dengan ayat atau hadis). Namun tidak demikian bagi kalangan sufi yang kadang berani keluar dari kaidah ushul dan tetap saja menggunakan ta’wil bathin dalam mengungkap makna yang tersirat di balik kata sholat wustho.

Abu Bakr Muhammad bin Abdullah, atau yang lebih populer dengan sebutan Ibnu Al-Arabi (bukan Ibnu Arabi -tanpa al- tokoh Teosofi Islam yang terkenal dengan gagasan monisme eksistensialnya tapi ini adalah Ibnu Al-Arabi -dengan al- yang merupakan seorang tokoh tafsir dengan spesialisasi tafsir hukum) dalam karyanya ahkam al-quran Jilid I mendokumentasikan beberapa penafsiran para sahabat Nabi dalam memaknai sholat wustho.

Zaid bin Tsabit mengatakan bahwa yang dimaksud sholat wustho adalah sholat dzuhur. Bagi Zaid, sholat dzhuhur memiliki keutamaan dibandingkan sholat-sholat lainnya karena sholat dzuhur adalah sholat yang pertama kali difardhukan bagi umat Islam. Ali bin Abi Thalib berpendapat bahwa yang disebut sholat wustho adalah sholat Ashar. Pandangan Ali ini didasari hadis rasul yang mengatakan bahwa sholat yang paling besar peluangnya untuk ditinggalkan adalah sholat wustho, dan sholat wustho itu adalah sholat ashar, hingga diperlukan penegasan secara khusus mengenai pentingnya sholat ashar. Sebagian sahabat menyebutkan sholat wustho adalah sholat maghrib dengan alasan sholat maghrib adalah satu-satunya sholat yang bilangan raka’atnya ganjil. Hal ini menunjukan keutamaan dan keunikan shalat maghrib dibandingkan sholat lainnya. Ada pula sahabat yang mengatakan bahwa sholat wustho itu adalah sholat isya dengan argumentasi bahwa sholat isya adalah sholat yang berada di tengah-tengah (wustho) antara waktu sholat maghrib (menjelang malam) dan sholat subuh (menjelang pagi). Ibnu Abbas mengatakan bahwa sholat wustho adalah sholat subuh. Bagi Ibnu Abbas, sholat subuh adalah sholat yang dilakukan di pertengahan malam dan siang. Terakhir, ada pula yang berpandangan bahwa sholat wustho adalah sholat Jum’at. Di antara beberapa pandangan yang ada, pendapat Ali bin Abi Thalib lah yang paling masyhur dan sering dikutip banyak orang.

Berbeda dengan kalangan ulama tafsir dan fikih, para ulama tasawuf berpandangan bahwa sholat wustho bukanlah salah satu dari sholat lima waktu. Bagi mereka, sholat wustho adalah shalat bathin atau sholat ruhani.

Syeikh Abdul Qodir Jailani yang diakui kedudukannya sebagai waliyul quthb di kalangan dunia tasawuf dan tarekat -sebagaimana dipaparkan Syeikh Al-Hujwiri dalam kitab Kasyful Mahjub- memberikan ulasan yang cukup panjang mengenai sholat wustho. Bahkan dalam salah satu karyanya, Sirr al-Asrar wa Muzhir al-Anwar Fi Ma Yahtaju Ilaihi, Syeikh Abdul Qodir Jailani membahas secara khusus sholat wustho dalam satu bab, yaitu di bab 14 dengan tema Ma’na al-Ibadah.

Bagi Abdul Qodir, dalam ayat 238 surat Al-Baqarah tersebut terdapat dua perintah. Pertama dalam kalimat Hafidzuu ‘ala ash-sholawati adalah perintah untuk memelihara sholat lahiriah dan dalam kalimat selanjutnya, wa ash-sholat al-wustho adalah perintah untuk memelihara sholat ruhani.

Sholat lahiriah adalah sebagaimana didefinisikan ulama fikih, yaitu sekumpulan bacaan dan gerakan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Adapun sholat ruhani adalah sholat yang dilakukan oleh hati secara terus menerus. Sholat ruhani itulah yang dimaksudkan sebagai sholat wustho. Karena, wustho -sesuai dengan maknanya tengah-tengah- memiliki kesamaan dengan posisi hati yang berada di tengah-tengah, di pusat kesadaran dan titik keseimbangan seorang manusia. Jadi yang dimaksud sholat wustho adalah usaha seorang manusia menjaga hatinya untuk selalu berada di pusat kesadaran dengan mengingat Allah, menyebut asma Allah bahkan bertemu dengan Allah secara ruhani. Hatinya tidak pernah lalai dan tidak pernah tidur akan tetapi selalu berdzikir dan menghadirkan Allah.

Sholat lahiriah dilakukan hanya dalam waktu-waktu tertentu, sholat ruhani dilakukan setiap saat, makanya kemudian ada yang menamakannya juga sholat da’im atau dawam. Sholat lahiriah masjidnya adalah ruangan fisik, sholat ruhani masjidnya adalah hati. Berjama’ah dalam sholat lahiriah adalah sholat yang dilakukan bersama-sama saudara seiman, dalam sholat ruhani berjama’ah adalah menghimpun seluruh kekuatan dan potensi diri (akal, ruh dan raga) untuk bersama-sama mengagungkan dan melafalkan asma Allah dengan bahasa bathin. Jika sholat lahiriah dalam berjamaah dipimpin oleh seorang manusia, maka dalam sholat ruhani imamnya adalah tekad yang kuat. Terakhir, jika sholat lahiriah kiblatnya adalah Ka’bah, dalam sholat ruhani kiblatnya adalah “wajah” Allah yang ada di mana-mana dengan segala keindahan-Nya yang maha abadi.

Dengan demikian dapat kita pahami, bahwa maksud Allah SWT memberikan tekanan tentang sholat wustho adalah untuk menunjukan bahwa sholat wustho atau sholat ruhani menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan. Sholat-sholat lahir yang kita kerjakan akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan kemampuan melakukan sholat ruhani. Namun bukan berarti sholat lahiriah dapat kita abaikan dan hanya mementingkan sholat ruhani. Sebagai seorang manusia, kita bukanlah malaikat yang hanya dibekali ruhani saja sehingga cukup beribadah secara ruhani. Sebagai seorang manusia, kita bukanlah hewan yang hanya dibekali untuk kelangsungan hidup ragawi saja. Manusia adalah perpaduan antara ruhani dan jasmani, maka kemudian manusia harus mampu menjaga keseimbangan ruhani dan jasmani. Oleh karena itu, perpaduan sholat lahiriah dan sholat ruhani akan melahirkan ketentraman jiwa bagi orang yang menjalankannya dengan baik.

Manusia yang sudah mampu memadukan sholat lahiriah dengan sholat ruhani dapat menjadikan sholat sebagai media untuk berdialog langsung dengan Tuhan. Setiap gerakan dan bacaan yang dilakukan bukan sekedar gerakan dan bacaan yang kosong. Tapi setiap gerakan dan bacaan yang dilakukan penuh dengan penjiwaan dan penghayatan karena hatinya turut serta dalam menjalankan sholat. Misalnya, ketika mulut kita melafalkan Iyyaka Na’budu, Ya Allah Hanya kepada-Mu lah kami Menyembah, hati kita secara total menyerahkan seluruh jiwa raga hanya kepada Allah SWT, dan ketika kita melafalkan Iyyaka Nasta’inu, setelah kepasrahan total kepada Allah kita hanya berharap Allah-lah satu-satunya tempat memohon pertolongan, pertolongan yang kita inginkan adalah Ihdina ash-shirat al-mustaqim, yaitu petunjuk untuk mencapai jalan yang lurus, jalan yang dilalui para Nabi, Shiddiqiin, Syuhada dan Sholihin. Pemaknaan dan penghayatan yang demikian hanya bisa dilakukan ketika menjalankan sholat, kita menghidupkan dan menghadirkan hati kita, tidak hanya sebatas fisik saja. Sholat yang demikian adalah sholat yang layak disebut mi’raj, sholat yang termasuk dalam kategori perjalanan ruhani menuju Allah, mungkin hadis nabi yang berbunyi Ash-sholat Mi’raj al-mu’miniin, Sholat adalah Mi’rajnya orang-orang yang beriman, baru menemukan relevansinya dalam konteks ini. Semoga Allah selalu membuka dan mempertajam mata hati kita. Inna Fatahna Laka Fathan Mubiina!!!

Wallahu 'alam.

Minggu, 30 Desember 2012

ngopi  rek plus ududemet pagi  dumay

ASMA2 RAJEH





ASMA API RAJEH

بسم الله الرحمن الرحيم
١) ان قوتيه نكبا نتح وانك قوته
٢) ان قوتيه نكبا نتح وانك قوته اجلمش ونرن تلحبت
BISMILLAHIROHMANIRROHIM
INNA QUWWATIN NAKABAN NATAH WA INNAKA QUWWATAN
INNA QUWWATIN NAKABAN NATAH WA INNKA QUWWATAN AZLAMUSYIN WA NARIN TALHABAT

ASMA BUMI RAJEH

BISMILLAHIROHMANIRROHIM
INNA QUWWATIN BI SAYFIL FUALISYIN NAKABAN WAKITABAN NATAH BI ASYMASYIN TOQOSYIN FAL ARDHI JAL JALAT

ASMA LANGIT RAJEH
BISMILLAHIROHMANIRROHIM
INNA QUWWATIN I’ZZATI AYMAKUSIN SYAHADATAN SYAHADATIN KITABAN NATAH SAHABIN MIN SAMA’IKA
Syarat:
1. Dibaca minimal 1000x, minimal 7 malam tidak boleh putus.
2. Amalan selanjutnya untuk ijazah selanjutnya disesuaikan nasb pengamal
3. Sebaiknya dikerjakan diluar rumah atau Dikerjakan di masjid
4. Untuk rajah ditulis di piring dengan menggunakan tinta zafaron, sambil membaca asma, setelah selesai kemudian di minum, lakukan selama ryadoh.

Catatan: disini baru ditulis asma api rajah. Lainnya menyusul. Begitupula tingkatan selanjutnya. @@@

HIRZ BISMILLAH (Berbagai Versi)

hongmankim@yahoo.co.id

Berikut saya tampilkan sebagai khasanah cakrawala pikir dalam keilmuan untuk saudara sekalian, mungkin saudaraku sudah pasti tlah mempelajarinya, namun apa salahnya saya mengungkap dan mengupas seseuatu yang sudah seharusnya diketahui oleh kita semua.

Do’a Bismillah dalam kitab-kitab klasik (ada di Khazanatul asror, syamsul ma’arif, Manba, syamsul al anwar, kitab khidir dsb) mempunyai banyak versi, namun perlu diluruskan ini bukanlah tingkatan/level namun kesemuanya adalah cara/metode yang diperlukan dalam menggali kedahsyatan dan mukzizat dari Bismillah yang menjadi kunci Langit dan Bumi Isi dari Alfatihah dan Alqur’an serta Kitab-kitab Allah Utamanya . Namun untuk menjelaskan khasiat, isi/kandungan, tidaklah cukup 3 tahun, bahkan untuk membuka segel rahasia dari Bismillahpun sangat banyak dan tidak dapat diungkapkan disini, serta pengusaannya secara baik perlu waktu yang tidak sedikit, begitupula Ijazah sangat khusus untuk mencapai pembukaan segelnya karena perlu ada tuntunan seorang mursyd/guru yang handal dan wara serta zuhud kepada Allah. Tidak asal-asalan ijazah, Seperti Jibril memberi dan mengijazahkannya kepada Sulaiman AS, Isa AS, Rosulullah SAW, tidak hanya jabat tangan/diberi minum, jarak jauh/hanya baca saja dari buku-buku/media lain namun ada adab dan tatacaranya sesuai sanad dan ketentuannya (waktu, jumlah nisab orang tersebut, dsb) sehingga kekuatannya sangatlah luarbiasa dan pemahaman dan pengkajiaannyapun meresap ke setiap pembuluh darah.
.
Hirz Bismillah merupakan pegangan dan dasar dan kunci ilmu langit dan bumi serta ilmu tertinggi dalam hikmah (ilmu Saefi) dari Para Nabi & Rosulullah SAW. Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan dan Abu bakar Shidiq, Para Auliya (Syaikh Abdul Qodir Jaelani, Syaikh Abu Hasan Asy-Syadzili dan Syaikh Abu Yajid Al Busthomi), Para Kyai Hot (terkenal akan kehebatan kezuhudannya kepada AllahSWT). Contohnya di Indonesia yang sudah mencapai puncak KH Basyarah (Sukabumi) dan Aang Enuh (Cianjur), mereka terkenal dan pakar di bidang ilmu Hikmah dan terkenal akan kezuhudannya serta salah satu pejuang bangsa sehingga terkenal di kalangan para pakar ilmu Hikmah. (Silahkan anda dapat Dapat datang ke pesantren beliau/bertemu untuk konsultasi, belajar/mengadu ilmu dengan para ahli waris dari keluarga maupun murid-muridnya yang sudah tersebar luas guna Chek Kebenarannya, namun bila menantang sebelumnya berhati-hati, karena artinya anda akan melawan banyak pesantren dan para pendekar hasil didikan beliau dari tingkat pemula sampai ilmunya sudah mencapai puncak yang bermukim di kota,desa/pegunungan di sa-antero Indonesia bahkan luar negeri, karena keduanya baik KH Basyarah Aang enunh Masih satu keluarga dan merupakan sahabat ayah dari Aang enuh yang merupakan Salah satu Guru dari Ayah Abah Anom selaku pimpinan Tariqoh Suryalaya)

FADHILAH:
• Kewibawaan, mahabbah/pellet/menundukan makhluk
• Membuat alam berubah dari terang menjadi gelap dan sebaliknya
• Kebutuhan yang mendesak
• Mendatangkan ikan,
• Kunci Jalan secepat Angin/pindah dalam sekejap mata/Saefi Bayu (Angin), berjalan/terbang di udara/angin/awan. Seperti Harut bil Marut Sulaiman AS, Ali bin Abi Thalib waktu perang bersama Rosul, menerbangkan pasukannya dengan mendudukanya dipintu yang sangat besar, Sufi wanita :Rabbiah yang menundukan kesombongan nafsu Syekh Hasan Basri dan Junaidi al Baghdad sehingga sadar akan kebesaran Allah, serta Nabi Khidir saat musim Haji, Aang Enuh (Cianjur), KH.Basyarah (Sukabumi)
• Kunci Saefi Banyu/Bahri/Air yaitu Berjalan di atas air dan bernafas di dalam air. Seperti Syekh Abul Hasan Asy Syadzili, Aang Enuh (Cianjur), KH.Basyarah (Sukabumi)
• Memasuki Alam dimensi Jin, Iblis dan Malaikat seperti Khidir AS, Rosulullah SAW, Ali bin Abi Thalib, Abu Yazi Al Bushtomi.
• Membangunkan orang mati, seperti Nabi Isa AS membangkitkan burung yang mati dan Syaikh Abdul Qodir Jaelani sewaktu membangunkan Ayam yang telah dimakannya dan sudah menjadi tulang dan membangunkan seluruh mayat orang yang telah mati ratusan tahun di perkuburan di depan para pemilik ilmu kadigjyaan, kebatinan ahli injil dsb. Aang Enuh (Cianjur) KH.Basyarah (Sukabumi) (Note:Harus Suci dan ibadahnya puluhan tahun)
• Menghancurkan Batu Karang sebesar rumah dan Angin Puyuh dengan kibasan tangan seperti KH.Basyarah & Hasyim Syadidi (putranya) (Sukabumi)
• Memperkecil Badan dan Mandi di dalam Botol Coca cola Menciptakan orang/pasukan dari pasir (dibuktikan oleh 3Kyai Hot, salahsatunya:KH Basyarah dan Aang Nuh)
• Menghancurkan Jin dan orang yang mempunyai ilmu Jin dan khodam Jin
• Menundukan orang dzalim,songong, suka menantang dan merasa kaya/ ilmunya setinggi langit
• Menghancurkan orang sombong yang memiliki ilmu kadigjayaan dan merasa sakti
• Memindahkan awan agar hujan berhenti
• Menggetarkan hati musuh dan Bentakan halilintar
• Keselamatan dalam peperangan alam nyata/ghaib
• Menyuburkan tanaman
• Agar Dapat Mengandung bahkan jahatnya dapat memandulkan (Bagaimana Niat&smuanya dihisab Allah kelak)
• Mempermudah dihadapan Malaikat Izroil dan Malaikat Munkar Nakir
• Menghindari Bala
• Menghilangkan keedihan dan kesulitan hidup
• Memberi perintah/memanggil orang dari jauh
• Memudahkan mencari rezeki dan Melariskan dagangan
Catatan:Untuk beberapa point fadilah mempunyai tata cara tersendiri, ijajah dan dirahasiakan, dikhawatirkan pengamal belum dewasa baik mental dan pemikiran. Mungkin teman-teman sudah mengerti dan banyak yang sakti dan sudah tidak memerlukannya

TATACARA:
• Dzikir Bismillahiromanrrohiim dibaca 19.000x siang dan malam setelah Isya 19.000x
• Shalawat dibaca setiap 1000x bacaan basmalah selesai sebanyak-nya berdasar hari lahir. Contoh Jum’at nilainya 6, artinya shalawat dibaca 6 x
• Doa Basmallah dibaca 190x dibaca setelah semua dzikir Basmallah beres
• Rapalan dilakukan setelah shalat isya/hajat besar
• Mulai puasa hari Rabu. Mujahadah selama 3bulan
• Selama puasa buka-sahur sebaiknya tidak memakan makanan yang bernyawa berdasar hari lahirnya..
• Shalat hajat besar dan tawassul di uraikan di bagian tersendiri.
Catatan:
1. Bila ingin Mengurangi atau lebih silahkan namun daya khasiat minim dan resiko kurang baik pastinya akan lebih banyak terjadi.
2. Tidak Ada proses orang jadi sakti/pintar yang instant, contoh:Kita begitu lahir ga mendadak jadi besar pintar dan tua..Para nabi dan rosulullah saja untuk menjadi pemimpin perlu proses panjang, kalo manusia memang bisa instant seperti itu sudah banyak orang yang jadi rosul/genius, kaya dan tidak perlu ada sekolah/pendidikan bahkan guru, paranormal/apapun istilahnya..tolong berpikir realistis, objectif dan bila subjectifitas tolong yang positif.
3. Apabila beda pandangan atau pemahaman mohon maaf dan tidak perlu komentar kontra. Silakan teman-teman mencari sumber pustakanya agar tidak saling tuding/menyalahkan, bahkan ke pesantren2/yang telah saya rujuk ataupun ke guru saya.

Shalawat:
Allahumma shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin shalaatan tunjinaa bihaa min jamii’il-ahwali wal-aafaat, wataqdhi lanaa bihaa jamii’al-haajaat, watuthahhiranaa bihaa minjamii’is-sayyi-aat, watarfa’una bihaa’indaka a’lad-darajaat, watuballighunaa bihaa ‘indaka a’lad-darajaat, watuballighunaa bihaa aqshal-ghaayat minjamii’il-khayraati fil-hayaati waba’dal-mamaat, wa’ala aalihi washahbihi wasallim. Sa-altuka bil-ismil-mu’azhzhami qadruhu. Bi-ajin ahuujin jaljaluutu halhalat.

Khodam Malaikat Penjaga Basmallah:
Sayyid Kahyalin dan Syaikh Muhyiddin Abdullah Imam Fahrezi

Berikut Do’a/Hiriz/Hijib Basmalah berbagai versi (Bila diungkapkan sangat banyak)
Versi 1 :
Allahumma inni as aluka bi fadli bismillahirrohmanirrohiim, wa bi haqqi bismillahirrohmanirrohiim, wa bi haibati bismillahirrohmanirrohiim, irfa’qadrii, wayassir amri wasyrah sahadri, yaa man huwa “kaaf haa yaa ‘ain shad, haa miim siin ‘ain qaaf, alif laam miim, alif laam miim, alif laam miim raa, haa miim”. Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum, bi sirril haibati wal qudrati wa bi sirril thaa’atikal muhibbiin, waf’al lii kadzaa ya rabbal’aalamiin.Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa’alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Versi 2:
اللهم اني اسالك بعظمة بسم الله الرحمن الرحيم واسالكا بجلال بسم الله الرحمن الرحيم ،واسالكا بجمال بسم الله الرحمن الرحيم ،واسالكا بكمال بسم الله الرحمن الرحيم، واسالكا بسناء بسم الله الرحمن الرحيم، واسالكا ببهاء بسم الله الرحمن الرحيم، واسالكاثنا ء بسم الله الرحمن الرحيم و،اسالكابا لاء بسم الله الرحمن الرحيم ، واسالكا بصيا ء بسم الله الرحمن الرحيم ،واسالكا بنوربسم الله الرحمن الرحيم ، واسالكابتصريفى بسم الله الرحمن الرحيم واسالكابخصاعص بسم الله الرحمن الرحيم، واسالكابمقام بسم الله الرحمن الرحيم ،واسالكا بلطاعفى بسم الله الرحمن الرحيم، واسا كابأسراربسم الله الرحمن الرحيم ،واسالكابحيبة بسم الله الرحمن الرحيم ،واسالكابرقاعقى بسم الله الرحمن الرحيم ،واسالكابدقاعقي بسم الله الرحمن الرحيم ،واسالكابملوك بسم الله الرحمن الرحيم ،واسالكابحروف بسم الله الرحمن الرحيم ،واسالكاببتداء بسم الله الرحمن الرحيم واسالكابإمداد بسم الله الرحمن الرحيم و،اسالكابإحاطة بسم الله الرحمن الرحيمو انتد خلنى فى كفنها واتمد نى من مسسحا واترزقبى بحقها، الهىالق إلي مفتا ح الا ذ ن الذي حو كا ف المعا رف، حتي انطق فى كل بداية با سمك ابديع الب قي البارالبارئ البا عث البا سط البا طن الذى افتتحت بح كل رقيم سطور وانت بلاهو، فانت بدي كل شي ع وبارعه لك الحمد يا با رعلى كل بداية ولك الشكر يا باقى على كل نها ية أنت البا عث لكل خير با طن البواطن بالغايات الأمور كلها بسط أرزاقالعالمين با رك اللهم علي فى الاخرين كما باركت علي سيدنا إبراهيم إنه منكواليك وإنه، بسم الله الرحمن الرحيم، وبجاه سيد نا محمد صلي الله اليه وسلم انتغعل لي كذاوكذ، إنك علي كل شيوء قد ير

Versi 3 :
اللهم اني اسالك با سمك الرحمن الرحيم ،الله لا اله الا هو الحى اقيوم لا تا خذه سنة ولا نوم له ما فى السموات وما فى الا رض من ذ الذى يشفع عنذه إلا بإذنه يعلم ما بين أيديهم وما خلفهم الذي عنت له الوجوه وخشعت له ا لا صوات ووجلت القلوب من خشيته،اسألك أنتصلى وسلم على سيد نا محمد وعلى الح وصحبه و ان تقضى حا جتي و هي كذاوكذا

*Note: maaf menggunakan arab gundul dikarenakan saudara sekalian pasti sudah pada mengerti bahasanya.Trims. Bila ada yang tidak mengerti bisa menghubungi saya atau habib ali.Makasih.

TAI CHI

TAICHI


Kata Tai Chi pertama kali ditemukan didalam “Kitab Perubahan” pada zaman dynasti Zhou. Disana dikatakan : “ Dimana ada Tai Chi disitu tercipta kedamaian dan harmoni antara positive dan negative” . Tai Chi sendiri berarti supremacy atau yang tertinggi, kemutlakan, ke-ekstreem-an dan keunikan. Tai Chi Quan mengambil nama dari implikasi dari superioritas. Tai Chi Quan menemukan namanya ketika seorang master Wushu sekuler dari Shanxi, master Wang Zongyue menggunakan phylosophy positive-negative dari Kitab Perubahan untuk menjelaskan prinsip2 dari Chuan.
Banyak pendapat berlainan tentang asal muasal Tai Chi Quan. Ada yang mengatakan bahwa itu adalah  ciptaan dari Zhang Sanfeng pada jaman dinasti Song (961 – 1279) sementara yang lain mengatakan bahwa itu diciptakan oleh Han Gongyue dan Cheng Lingxi pada jaman dinasti Liang (502 – 557). Ada juga yang mengatakan bahwa itu diciptakan oleh Xu Xuanping atau Li Daozi pada jaman dinasti Tang (618 – 907). Hingga saat ini tidak ada catatan sejarah yang dapat membuktikan kebenarannya. Antara legenda dan catatan bercampur menjadi satu. Menurut penyelidikan yang dilakukan oleh Tang Hao, seorang ahli sejarah Wushu, Tai Chi Quan pertama kali dilatih dan dipraktekkan didalam keluarga Chen dilembah Chenjia yang terletak di desa Wenxian di propinsi Henan. Penggubah pertama dari Tai Chi Chuan adalah Chen Wangling, seorang guru dan ahli bela diri. Chen menggabungkan pemahaman2nya tentang latihan olah bathin peninggalan leluhurnya; falsafah tentang positive dan negative didalam Kitab Perubahan dan teori ilmu pengobatan China jalan darah dan aliran darah, aliran udara dan energy didalam tubuh manusia dengan latihan dan praktek Wushu dalam keseharian. Dia mengambil hal2 yang baik dari macam2 perguruan atau sekolah pada jaman dinasty Ming, Khususnya tentang 32 gerakan Qi Jiguang dari Chuan (jurus2 Chuan yg banyak) dan kemudian mendirikan sekolah Tai Chi Quan.
Setelah perkembangan ber-tahun2, berbagai gaya Tai Chi diciptakan. Yang paling populer  dan berkembang luas adalah 5 gaya berikut : Tai Chi Quan gaya Chen, Tai Chi Quan gaya Yang, Tai Chi Chuan gaya Wu , Tai Chi Quan gaya Wu Yuxiang dan Tai Chi Quan gaya Sun. Meskipun banyak gaya dan bentuk, tetapi gerak Tai Chi Chuan tetap kalem, lembut, relax tetapi penuh konsentrasi. Dalam Tai Chi Quan tulang punggung adalah pusat gerak putaran (pivot) dimana semua bagian badan yang lain bergerak disekelilingnya. Kekuatan dan daya dibangun dari tulang punggung dan pinggang sebelum disalurkan ke tangan dan kaki. Gerakannya semua dilakukan dengan perlahan, terus menerus berkesinambungan  dan lembut. Kekerasan dibangun didalam kelembutan. Yang ada berasal dari yang tiada. Semua pelaku Tai Chi  diminta bernafas secara halus dan terus menerus. Energy yang berasal dari dalam di cerminkan dalam gerak dan tindakan diluar.
Teori Tai Chi dikembangkan ketika Wang Zongyue menulis buku “On Tai Chi Quan”. Selanjutnya teori tentang Tai Chi semakin matang dengan tulisan2 tentang Tiga belas jurus dasar, Tiga belas sikap, Rahasia tentang tiga belas sikap kuda2, Inti dari seni bela diri, Sejarah seni bela diri, Pertarungan tangan kosong Tai Chi, dan Lima Unsur Dasar.
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa Tai Chi Quan adalah aktifitas untuk meningkatkan kesehatan dan penyembuhan. Lebih lanjutnya adalah karena efek dari fungsi otak. Berlatih Tai Chi membawa lebih banyak darah mengalir membawa oksigen memasuki bagian yang terlindung, ke “cerebral cortex” - bagian otak yang merupakan pusat2 sensor, pusat syaraf motorik, pusat bicara, penciuman dll, dan juga ke “modulla oblongata” yang menjadi pusat syaraf otonom, sehingga bagian2 yang tidak aktif menjadi terbangun dan terangsang untuk berfungsi aktif. Sebagai hasilnya fungsi otak akan terlatih dan terpacu dengan terus menerus karena latihan Tai Chi Quan. Berbagai penyakit yang terjadi karena tidak berfungsinya sistim syaraf akan tersembuhkan.
Tai Chi dan Tai Chi Chuan.
 Tai Chi Chuan juga disebut “phylosophy Tai Chi”, artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan pemikiran Tai Chi dalam phylosophy klasik Cina kuno. Untuk belajar Tai Chi Chuan, kita harus mengerti pemikiran tersebut yang akan membantu kita memahami tehnik Tai Chi Chuan. Pada intinya, Tai Chi Quan mendasarkan semua aktifitas alam semesta, termasuk aktifitas tubuh manusia, pada pengertian tentang keseimbangan.Tai Chi merujuk pada pengertian lama dalam phylosophy China. Keberadaan / keseimbangan alami yang berputar terus menerus. Keberadaan manusia adalah statusnya sebagai bagian dari alam semesta. Seperti keberadaan seorang bayi didalam kandungan ibu. Lao Zi, pendeta Taoisme, menulis bahwa dalam hidupnya manusia akan selalu berhadapan dan mengalami tekanan2 keadaan hidup yang akan mengakibatkan ketidak seimbangan dalam dirinya dan menyebabkan sakit. Dengan demikian manusia harus berlatih agar tubuhnya dan pikirannya bisa menjadi relax seperti keadaan bayi didalam kandungan. Phylosophy klasik China tersebut mengatakan bahwa segala sesuatu berasal dari Tai Chi. Seluruh proses tersebut tertulis didalam “Kitab Perubahan” yang ditulis pada masa dynasty Zhou (1100 – 221 BC).“Tai Chi menyebabkan dua hal yang berlawanan. Dua hal tersebut menyebabkan terjadinya  empat musim dan empat musim melahirkan delapan fenomena alam (ledakan surga, bumi, halilintar, angin, air, api, gunung dan danau)”. Delapan fenomena alam melahirkan segalanya. Dua hal yang berlawanan tersebut yaitu Yin (negative) dan Yang (positif) masih tetap ada didalamnya dan mengendalikan semua sistim agar berjalan seimbang.

Simbol Yin YangGambar disamping merupakan simbol Tai Chi, dimana hitam melambangkan Yin dan putih melambangkan Yang, menyesuaikan perubahan bentuk satu dengan lainnya dan juga saling tergantung satu dengan lainnya. Keadaan yang harmonis dan seimbang antara ‘Yin’ dan ‘Yang’ disebut “kondisi Tai Chi”.


Tubuh manusia juga tergantung pada keseimbangan antara Yin dan Yang. Jika Yin dan Yang seimbang, maka badan dan pikiran kita juga akan berada dalam kondisi yang bagus. Sebaliknya, ketidak seimbangan menyebabkan orang menjadi sakit. Sehingga untuk menjaga kesehatan, seseorang harus menjaga keseimbangan Yin – Yang nya.
Menyerang dan bertahan juga merupakan bentuk keseimbangan yin-yang. Jika hubungan antara serangan dan pertahanan di atur dengan baik tujuan utama dalam pertarungan juga akan tercapai. Dengan demikian pencapaian keseimbangan yin-yang dalam tubuh kita merupakan hal penting dalam menguasai pertarungan. Tidak hanya dalam perkelahian tetapi memenangkan pertarungan hidup.
Dasar pemikiran phylosophis Tai Chi diatas adalah esensi pokok yang berada didalam  setiap latihan Tai Chi Quan.
Yin dan yang dibagi dalam semua gerak latihan; hubungan antara yin – yang terdapat didalam semua gerak Tai Chi Quan, apakah dalam keadaan “jadi” atau didalam “proses gerak”. Adalah satu keniscayaan yang jelas antara “kosong” dan “isi”, ‘atas’ dan ‘bawah’ dalam setiap gerakan.

Dalam gerak ‘tan-pien’ (cambuk tunggal), tangan yang didepan adalah telapak tangan terbuka dan bersifat ‘yang’ dan tangan yang dibelakang adalah tangan pancing yang bersifat ‘yin’ (gambar kiri). Dalam gerak “ular melata”, yin-yang terbagi di keempat anggauta badan (gambar kanan) 



Jika kepala sedikit mendongak, dia bersifat ‘yang’ dan selangkangan yang sedikit terbuka dan merendah bersifat ‘yin’.
Jika berat badan berada di tungkai kiri maka ia menjadi kokoh dan bersifat ‘yang’ sedang tungkai kanan dalam keadaan kosong dan bersifat ‘yin’.
Pada saat yang bersamaan elemen2 yin dan yang mempunyai kecenderungan untuk melakukan perubahan ke keadaan yang sebaliknya. Demikianlah gerak Tai Chi Quan berubah secara tetap dan lembut berkesinambungan seperti awan yang bergerak atau air yang mengalir
Ada gerak lengkung dan melingkar disetiap gerakan: Simbol Tai Chi berbentuk bulat. Antara yin dan yang bergerak harmonis, terjadi perubahan secara terus menerus dalam gerakan yang lembut. Gerak lingkar adalah bentuk kondisi alami dari struktur tubuh manusia, memudahkan pertukaran bentuk  dan mengatur hubungan yin-yang secara lembut.
Gerak dan diam ada bersama sama. Pergerakan senam Tai Chi Quan adalah perlahan dan santai. Dikatakan diam didalam gerak dan gerak didalam diam untuk mencapai relaxasi dari pikiran dan tubuh kita. Pada saat yang bersamaan, pada posisi kuda2 yang kokoh, akan ada gerak dalam kondisi diam tersebut sehingga pergerakan tidak terhenti sehingga pikiran dan energy tidak terhenti. Gerak dan diam adalah dua hal yang berlawanan antara yin dan yang. Kebersamaan antara gerak dan diam membentuk pemikiran dasar Tai Chi Quan : “ Ada ‘yin’ didalam ‘yang’ dan ada ‘yang’ didalam ‘yin’.
Keras dan lembut terpadu. Jika terlalu keras akan mudah dipatahkan; Jika terlalu lembut akan mudah rusak. Tai Chi Chuan mengutamakan kelembutan untuk mencapai keras. Dalam gerak yang ringan dan lembut terdapat penekanan - yang dibantu dengan daya pikir pada saat yang bersamaan. Dimana ada gerak tubuh disana ada pengendalian pikiran. Emosi kemarahan adalah perubahan bentuk dari luapan “kekerasan”. Pada saat berlatih, gerakan dilakukan dengan lembut sedangkan keras di implikasikan dalam bentuk kuda-kuda. Dengan demikian tercapailah gerakan menyeluruh, apakah pada saat maju atau mundur, pada saat naik atau merendah atau pada saat membuka dan menutup. Pada saat satu bagian bergerak, maka seluruh badan mengikuti bergerak. Hal ini secara efektif melatih kemampuan menyatukan gerak tubuh dan harmonisasi yin dan yang.
Dasar Tai Chi adalah suatu system yang sangat kuat dan terdapat didalam Tai Chi Quan dengan segala bentuk geraknya. Pembahasan diatas adalah beberapa bentuk ilustrasi saja. Dari waktu ke waktu sejalan dengan latihan dan pendalaman kita, kita akan semakin mengenal apa itu Tai Chi Quan.
Di Tulis ulang oleh : Muhammad Nurussalam, dr., MARS
Sumber : Bp. Djoko Pratjojo – praktisi Tai Chi Chuan.

Beberapa Pamahaman Yang Salah Tentang TAI CHI
Ditulis oleh Koh Lie
Selama ini ada pemahaman umum yang salah mengenai Tai chi.
Pertama, orang memahami bahwa berlatih tai chi adalah melakukan gerakan "tarian" tai chi yang lembut dan indah dipandang. Aspek penting yang dilupakan adalah jikung. Orang malah memandang jikung adalah latihan untuk kesehatan, yang terpisah dari tai chi. Berlatih tai chi tidak bisa dipisahkan dari berlatih jikung karena jikung merupakan aspek inti dari tai chi. Berlatih tai chi tanpa berlatih jikung hanya akan mendapat sedikit sekali manfaat (baca: dari pada tidak olah raga sama sekali). Gerakan lembut tai chi hanyalah kulit semata, tetapi isinya ada pada jikung. Berlatih jikung ibarat kita mengisi energi (sehingga latihan tai chi disebut latihan tenaga dalam). Inilah rahasianya mengapa para master tai chi bisa begitu hebat bela dirinya.
Kedua, orang berlatih Tai chi hanya ditujukan untuk kesehatan. Sejarah lahirnya Tai chi adalah untuk beladiri. Dalam legenda, suatu hari Zhang San Feng menyaksikan pertarungan antara seekor ular dan bangau. Pertarungan tersebut memberi inspirasi untuk merubah gaya Shaolinnya yang keras menjadi gaya yang lebih lunak. Gaya ini yang kemudian berkembang menjadi berbagai aliran tai chi yang sekarang ini. Orang yang berlatih Tai chi hanya untuk kesehatan tanpa memikirkan aspek beladirinya akan kehilangan esensinya, tetapi orang yang berlatih Tai chi untuk beladiri pasti akan mendapatkan aspek kesehatannya. Dalam Tai chi harus selalu ada keseimbangan antara Yin (aspek beladiri) dan Yang (aspek kesehatan).
Ketiga, latihan tai chi bukanlah obat bagi suatu penyakit. Pemaham ini yang umumnya menyebabkan seseorang yang berlatih karena menderita penyakit tertentu akan berhenti berlatih karena tidak segera mendapatkan kesembuhan penyakitnya. Tetapi berlatih tai chi secara teratur bisa membantu untuk mempercepat penyembuhan dari penyakit. Perlu dipahami, misalnya penderita asma, dia menderita penyakit tersebut sudah bertahun-tahun. Sudah tentu dia tidak akan sembuh hanya dengan berlatih selama satu-dua bulan saja. Tetapi dari pengalaman, biasanya mereka mulai merasa enak setelah berlatih selama sekitar satu bulan.
ILMU TAI CHI PRO PATRIA
Latihan tai chi Pro Patria merupakan ilmu yang sudah turun-temurun diwarisi dari para pendekar terdahulu. Latihannya meliputi jikung dan tai chi chuan. Latihan jikung menjadi dasarnya, sedangkan latihan tai chi merupakan aplikasi beladirinya (Walau demikian, orang yang berlatih tai chi hanya untuk kesehatan tetap bisa berlatih, dengan mengurangi porsi latihan untuk beladirinya).
Latihan jikung di Pro Patria sendiri sangat banyak dan beragam, tetapi secara garis besar (berdasar tingkat "keras"-nya) bisa dikelompokkan menjadi 3, yaitu: jikung lunak, jikung menengah, dan jikung "keras". Pengelompokkan ini hanya untuk memudahkan untuk kelompok mana latihan jikung tersebut diberikan. Misalnya, jikung lunak lebih ditujukan untuk orang pemula (belum pernah berlatih) atau orang tua. Tetapi bukan berarti jikung keras tidak bisa untuk orang tua atau pemula. Dengan sedikit perubahan bentuk, latihan tersebut bisa diterapkan untuk semua orang. Dan sebaliknya, belum tentu orang yang sudah sering berlatih bisa dengan mudah berlatih jikung lunak. Karena setiap latihan jikung mempunyai tingkat kesulitan dan tantangan sendiri-sendiri.
Latihan tai chi Pro Patria yang lebih dikembangkan adalah tai chi gaya Yang. Latihannya dibagi menjadi beberapa tingkatan: tingkat dasar, menengah, dan tingkat lanjut.
Materi tingkat dasar yaitu wu shing chuan atau tai chi panca unsur. Gerakan tai chi panca unsur meliputi lima gerakan utama tai chi yang meliputi: gerakanunsur logam (Lo Shi Yao Pu), unsur air (Tan Pien), unsur kayu (San Thong Pi'), unsur api (Yu Teng Ciau), dan unsur tanah (Lan Jie Hwe), ditambah dua gerakan penghubung (Ye Ma Fen Cung dan Co Sia Se Tu' Li').
Gambar 1: Potongan Gerakan Tai Chi Wu Shing Chuan
 Tai Chi Wu Shing Chuan
 
Materi tai chi tingkat menengah yaitu tai chi gaya Yang yang disederhanakan atau lebih dikenal dengan tai chi 24 jurus. Materi ini yang diberikan karena sudah mencakup semua aspek gerakan beladiri tai chi.
Materi tai chi tingkat lanjut meliputi latihan tui shou atau tangan melekat dan aplikasi beladiri berpasangan. Aplikasi berpasangan ini meliputi latihan dengan sasaran benda mati, untuk melatih pelepasan/ledakan energi, dan berpasangan dengan lawan (sparring), untuk melatih teknik beladirinya.
 

tanaman obat 2



alang-alang

Alang-Alang pada umumnya tumbuh liar di hutan, ladang, lapangan berumput, dan pada tepi jalan pada daerah kering yang mendapat sinar matahari. Tanaman alang-alang biasanya tumbuh tegak dengan ketinggian sekitar 30 - 180 cm, berbatang padat, dan berbuku-buku yang berambut jarang. Daun berbentuk pita, tegak, berujung runcing, tepi rata, berambut kasar dan jarang. Warna daun hijau, panjang 12-80 cm, dan lebar 5-18 mm. Perbungaan berupa bulir majemuk dengan panjang tangkai bulir 6-30 cm. Panjang bulir sekitar 3 mm, berwarna putih, agak menguncup, dan mudah diterbangkan oleh angin. Pada satu tangkai terdapat dua bulir bersusun, yang terletak diatas adalah bunga sempurna, sedang yang dibawah adalah bunga mandul. Pada pangkal bulir terdapat rambut halus yang panjang dan padat berwarna putih. Biji jorong dengan panjang sekitar 1 mm berwarna coklat tua. Akar kaku berbuku-buku dan menjalar. Tunas muda bisa dimakan dan sangat bermanfaat untuk anak-anak.

Sifat Dan Khasiat Tanaman Alang-Alang :
Rasa akar alang-alang manis, bersifat sejuk, masuk meridian paru-paru, lambung dan kandung kemih. Simplisia ini bersifat tonik, pereda demam (anti piretik), peluruh kencing (Diuretik), menyejukkan darah untuk menghentikan perdarahan (hemostatik), dan menghilangkan rasa haus. Tunas muda berkhasiat untuk peluruh kencing (Diuretik).

Kandungan Kimia Tanaman Alang-Alang :
Akar dan batang alang-alang mengandung manitol, glukosa, sakarosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrene, cylindol A, graminone B, imperanene, stigmasterol, campesterol, beta-sitosterol, fernenol, arborinone, arborinol, isoarborinol, simiarenol, anemonin dan tanin.

Indikasi Tanaman Alang-alang :
Akar Alang-alang digunakan untuk pengobatan :
- Bengkak (Edem) karena radang ginjal akut, infeksi saluran kencing.
- Kencing sedikit
- Bengkak karena terbentur (memar)
- Perdarahan akibat panasnya darah (blood heat) seperti mimisan (epistaksis), muntah darah, batuk darah, urine berdarah.
- Wasir (hemoroid)
- Demam disertai haus, batuk, flu, sesak
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Sakit kuning (jaundice)

Bunga Alang-alang digunakan untuk mengobati :
- Batuk darah dan mimisan akibat penyakit paru.

Cara Pemakaian :
- Untuk obat yang diminum : Rebus akar alang-alang kering (15-30 g), bila menggunakan yang masih segar maka jumlahnya kira-kira 30-60 g, sedang untuk bunga sekitar 5-10 mg, dan tunas muda 5-10 g. Bisa juga akar ditumbuk dan diperas airnya, atau yang kering digiling untuk dijadikan bubuk.
- Untuk pemakaian luar : bulir bunga berikut tangkainya digiling halus dan dibubuhi pada luka atau disumbatkan ke hidung untuk menghentikan perdarahan.

alpokat

Pohon buah dari Amerika Tengah, tumbuh liar di hutan-hutan, banyak juga ditanam di kebun dan di pekarangan yang lapisan tananhnya gembur dan subur serta tidak tergenang air. Walau dapat berbuah di dataran rendah, tapi hasil akan memuaskan bila ditanam pada ketinggian 200-1.000 m di atas permukaan laut (dpl), pada daerah tropik dari subtropik yang banyak curah hujannya. Pohon kecil, tinggi 3-10 m, berakar tunggang, batang berkayu, bulat, warnanya coklat kotor, banyak bercabang, ranting berambut halus. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1,5-5 cm, kotor, letaknya berdesakan di ujung ranting, bentuknya jorong sampai bundar telur memanjang, tebal seperti kulit, ujung dan pangkal runcing, tepi rata kadang-kadang agak rmenggulung ke atas, bertulang rnenyirip, panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm, daun muda warnanya kemerahan dan berambut rapat, daun tua warnanya hijau dan gundul. Bunganya bunga majemuk, berkelamin dua, tersusun dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning kehijauan. Buahnya buah buni, bentuk bola atau bulat telur, panjang 5-20 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu atau ungu sarna sekali berbiji satu, daging buah jika sudah masak lunak, warnanya hijau, kekuningan. Biji bulat seperti bola, diameter 2,5-5 cm, keping biji putih kemerahan. Buah alpokat yang masak daging buahnya lunak, berlemak, biasanya dimakan sebagai es campur atau dibuat juice. minyaknya digunakan antara lain untuk keperluan kosmetik. Perbanyakan dengan biji, cara okulasi dan cara enten. 

Nama Lokal :
Apuket, alpuket, jambu wolanda (Sunda), apokat, avokat,; plokat (Jawa). apokat, alpokat, avokat, advokat (Sumatera); 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sariawan, melembabkan kulit kuring, kencing batu, sakit kepala; Darah tinggi (Hipertensi), nyeri saraf (neuralgia), nyeri lambung,; Saluran napas membengkak (bronchial swellings), sakit gigi,; Kencing manis (diabetes melitus), menstruasi tidak teratur.;
Pemanfaatan :
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Daun: Rasa pahit, kelat. Peluruh kencing. Biji : Anti radang, menghilangkan sakit. KANDUNGAN KIMIA: Buah dan daun mengandung saponin, alkaloida dan flavonoida, Buah juga mengandung tanin dan daun mengandung polifenol, quersetin, gula alkohot persiit.
Alpukat termasuk buah-buahan yang mengandung lemak tinggi (sekitar 6,5 %), tetapi lemak tersebut adalah lemak tak jenuh tunggal oleat, yang lazim disebut omega-9. Lemak jenis ini mampu menurunkan kadar kolesterol jahat secara efektif. Selain itu, efektivitas alpukat menurunkan kadar kolesterol juga dipicu kandungan serat yang tinggi. Serat larut dalam alpukat mampu menyerap kelebihan kolesterol jahat dan membuangnya bersama sampah makanan.
Sebuah alpukat ukuran sedang mengandung serat sebanyak 10 gram. Menyantapnya sebuah saja sudah memenuhi 40% kebutuhan tubuh sehari.
Buah alpukat kaya akan mineral yang seluruhnya berguna untuk mengatur fungsi tubuh dan menstimulasi pertumbuhannya. Sebagai contoh, zat besi dan tembaga yang dikandungnya membantu proses regenerasi sel darah merah dan mencegah anemia. Buah alpukat juga merupakan sumber vitamin A, B, C, dan E yang berperan vital mengatur fungsi-fungsi organ tubuh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun alpukat bersifat anti bakteri. Daun alpukat mampu menghambat pertumbuhan beberapa spesies bakteri seperti Staphylococcus sp.Pseudomonas sp.Eschericia sp., dan Bacillus sp. Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain diketahui bahwa biji alpukat bersifat anti radang dan analgesik.

ALPUKAT UNTUK PENYEMBUHAN PENYAKIT

  • Jus Alpukat
    Hipertensi.  Tiga lembar daun alpukat dicuci hingga bersih, lalu diseduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, diminum sekaligus. Cara lain bisa dengan membuat jus alpukat: siapkan dua buah alpukat (360 gram), keruk dagingnya. Setelah itu campur dengan 200 ml susu kedelai manis dingin, 200 gr es serut, dan 4 sendok makan susu kental manis putih.
  • Sariawan. Daging buah alpukat yang sudah masak ditambahkan dengan 2 sendok makan madu murni, diaduk merata lalu dimakan. Lakukan setiap hari hingga sembuh.
  • Darah tinggi, sakit kepala. Tiga lembar daun alpukat dicuci bersih lalu diseduh dengan segelas air panas. Minum setelah dingin.
  • Kulit muka kering. Daging buah dilumat sampai seperti bubur. Poles muka dengan lumatan tersebut sebagai masker. Muka dibasuh dengan air setelah “masker” tersebut mengering.
  • Sakit gigi berlubang. Lubang pada gigi dimasuki biji alpukat.
  • Bengkak karena peradangan. Bubuk dari biji alpukat secukupnya ditambah sedikit air sampai menjadi adonan menyerupai bubur. Balurkan ke bagian tubuh yang sakit.
  • Kencing batu. Daun alpukat 4 lembar, 3 rimpang teki, 5 tangkai daun randu, 1/2 biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa dua setengah gelas. Setelah dingin, disaring. Minum 3 kali 3/4 gelas.
  • Kencing manis. Biji dipanggang di atas api, dipotong kecil-kecil kemudian digodok dengan air sampai airnya menjadi cokelat. Saring dan minum setelah dingin.
  • Nyeri saraf, nyeri lambung, saluran napas bengkak, dan menstruasi tidak teratur. Daun 3-6 lembar diseduh atau direbus, kemudian diminum.
andong

Hanjuang (Cordyline) atau andong (bahasa Jawa) merupakan sekelompok tumbuhan monokotil berbatang yang sering dijumpai di taman sebagaitanaman hias. Marga Cordyline memiliki sekitar 15 jenis. Sistem APG II memasukkan hanjuang ke dalam suku Laxmanniaceae. Namun demikian, beberapa pustaka lain memasukkannya ke dalam Liliaceae (suku bakung-bakungan) serta Agavaceae.
Nama hanjuang juga dipakai untuk sekelompok tumbuhan dari marga Dracaena.
Daun hanjuang khas, berbentuk lanset, berukuran agak besar dan berwarna hijau kemerah-merahan (Cordyline) atau berwarna hijau muda (Dracaena).Cordyline terminalis

[sunting]Jenis

Kebanyakan jenis Cordyline merupakan tanaman hias karena warna daunnya yang berubah menjadi merah jika mendapat sinar matahari langsung. Beberapa jenisnya:
  • Cordyline australis
  • Cordyline banksii
  • Cordyline fruticosa syn. C. terminalis (hanjuang biasa)
  • Cordyline haageana
  • Cordyline indivisa
  • Cordyline obtecta syn. C. kasparC. baueri dari Selandia Baru
  • Cordyline pumilio
  • Cordyline stricta

[sunting]Kegunaan

Hanjuang Cordyline sering dipakai sebagai tanaman pelindung dan pembatas blok pada sawah, ladang, serta perkebunan teh atau kina di Indonesia. Hanjuang, terutama C. fruticosa, populer sebagai tanaman hias. Daun hanjuang dipakai sebagai pembungkus makanan. Hasil penelitian menunjukkan, bungkus daun hanjuang memiliki kemampuan antibakterial.[1]
Dalam masyarakat Sunda, Jawa, serta Bali, hanjuang memiliki makna sebagai "pembatas ruang", baik secara harafiah maupun filosofis.
Angsana

?Angsana
Ranting angsana (Pterocarpus indicus) yang menggantung.Darmaga, Bogor, Jawa Barat
Ranting angsana (Pterocarpus indicus) yang menggantung.
DarmagaBogorJawa Barat
Status konservasi
Status tidak sah (IUCN 2.3)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Fabales
Famili:Fabaceae
Upafamili:Faboideae
Bangsa:Dalbergieae
Genus:Pterocarpus
Spesies:P. indicus
Nama binomial
Pterocarpus indicus
Willd.
Sinonim
Pterocarpus papuanus Mueller (1886)
Pterocarpus wallichii Wight & Arn. (1834)
Pterocarpus zollingeri Miq. (1855)
Angsana atau sonokembang (Pterocarpus indicus) adalah sejenis pohon penghasil kayu berkualitas tinggi dari suku Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan). Kayunya keras, kemerah-merahan, dan cukup berat, yang dalam perdagangan dikelompokkan sebagai narra atau rosewood.[2]
Di pelbagai daerah, angsana dikenal dengan nama-nama yang mirip: asan (Aceh); sena, sona, hasona (Batak); asana, sana, langsano, lansano(Min.); angsana, babaksana (Btw.); sana kembang (Jw.Md.). Namun juga, nara (BimaSeram), nar, na, ai na (Tim.), nala (Seram, Haruku), lana(Buru), lala, lalan (Amb.), ligua (TernateTidoreHalm.), linggua (Maluku) dan lain-lain.[3]
Sebutan di negara-negara yang lain, di antaranya: apalit (Filipina), pradu (Thailand), chan dêng (Laos), padauk, sena, ansanah (Burma), Malay padauk, red sandalwood, amboyna (bahasa Inggris), serta santal rouge, amboine (bahasa Perancis).[2]



























Pengenalan

Pohon angsana
Pohon, yang kadang-kadang menjadi raksasa rimba, tinggi hingga 40m dan gemang mencapai 350cm.[2]Batang sering beralur atau berbonggol; biasanya dengan akar papan (banir). Tajuk lebat serupa kubah, dengan cabang-cabang yang merunduk hingga dekat tanah. Pepagan (kulit kayu) abu-abu kecoklatan, memecah atau serupa sisik halus, mengeluarkan getah bening kemerahan apabila dilukai.[4]
Daun majemuk menyirip gasal, panjang 12-30 cm. Anak daun 5-13, berseling pada poros daun, bundar telur hingga agak jorong, 6-10 × 4-5 cm, dengan pangkal bundar dan ujung meruncing, hijau terang, gundul, dan tipis.[4]
Buah angsana
Bunga-bunga berkumpul dalam malai di ketiak, 9-15 cm panjangnya. Bunga berkelamin ganda, berwarna kuning dan berbau harum semerbak, berbilangan-5. Kelopak serupa lonceng, berdiameter 6mm, dua taju teratas lebih besar dan kadang-kadang menyatu. Mahkota lepas-lepas, berkuku, bendera bundar telur terbalik atau seperti sudip. Benang sari 10 helai, yang teratas lepas atau bersatu.[4]
Buah polong bundar pipih, dikelilingi sayap tipis seperti kertas, lk. 6cm diameternya, tidak memecah ketika masak. Biji 1-4 butir.[4] Polong akan masak dalam waktu 4-6 bulan, berwarna kecoklatan ketika mengering. Bagian tengah polong gundul pada forma indicus dan berbulu sikat pada forma echinatus (Pers.) Rojo. Ada pula bentuk-bentuk antaranya.[5]

[sunting]Ekologi dan persebaran

Lukisan menurut Blanco
Tak seperti anggota marga Pterocarpus yang lain, yang menyukai wilayah ugahari, angsana menyukai lingkungan hutan hujan tropika. Secara alami, pohon ini ditemukan mulai dari Burma bagian selatan, melewati Asia Tenggara dan Kepulauan Nusantara hingga ke Pasifik barat, termasuk di Cina selatan, Kep.Ryukyu, dan Kep. Solomon.[6]
Di Jawa, pada masa lalu banyak ditemukan tumbuh tersebar di hutan-hutan hingga ketinggian 500m dpl., terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Kalimantan didapati tumbuh liar di rawa-rawa pantai, di sepanjang aliran sungai pasang surut. Buahnya yang tua dan mengering, disebarkan oleh angin, aliran air dan arus laut.[4]
Angsana biasa ditanam orang untuk berbagai keperluan. Pohon ini mudah diperbanyak dengan biji maupun dengan stek cabang dan rantingnya. Kini angsana juga telah menyebar luas hingga ke AfrikaIndiaSrilankaTaiwanOkinawaHawaii dan Amerika Tengah.[2]

[sunting]Pemanfaatan

Angsana yang ditanam untuk pagar hidup
Kuat dan awet, serta tahan cuaca, kayu sonokembang (narra) dapat digunakan dalam konstruksi ringan maupun berat. Dalam bentuk balok, kasau, papan dan panil kayu yang lain untuk rangka bangunan, penutup dinding, tiang, pilar, jembatan, bantalan rel kereta api, kayu-kayu penyangga, untuk konstruksi perairan bahari dan lain-lain.[2]
Warna dan motif serat kayunya yang indah kemerah-merahan, menjadikan kayu sonokembang sebagai kayu pilihan untuk pembuatan mebel, kabinet berkelas tinggi, alat-alat musik, lantai parket, panil kayu dekoratif, gagang peralatan, serta untuk dikupas sebagai venir dekoratif untuk melapisi kayu lapisdan meja berharga mahal. Sifat kembang susutnya yang rendah setelah kering, menjadikan kayu ini cocok untuk pembuatan alat-alat yang membutuhkan ketelitian.[2]
Batang yang terserang penyakit sehingga berkenjal (monggol) menghasilkan kayu yang kuat dan bermotif bagus, yang terkenal sebagai “amboyna”.[2]Istilah ini berasal dari nama tempat Ambon, yang pada masa silam banyak mengeluarkan kayu termaksud yang diperdagangkan sebagai lingguakayu buku atau kayu akar (Bld.wortelhout). Namun sebenarnya kayu berpenyakit ini, yang serupa dengan kayu gembol pada pohon jati, terutama dihasilkan oleh wilayah timur Pulau Seram.[3]
Getah yang keluar dari pepagan akan mengental dan berwarna merah gelap, yang disebut kino atau sangre de drago (darah naga), dan memiliki daya obat (astringensia). Secara tradisional, pepagan pohon ini biasa direbus dan airnya digunakan untuk menghentikan murus (diare) atau sebagai obat kumur untuk menyembuhkan seriawan. Air rendaman daun-daunnya digunakan untuk keramas agar rambut tumbuh lebih baik; sementara daun mudanya yang dilayukan digunakan untuk mempercepat masaknya bisul.[3] Kino dan ekstrak daun angsana juga dilaporkan memiliki khasiat untuk mengendalikan tumor dan kanker. [7]
Angsana juga sering ditanam sebagai pagar hidup dan pohon pelindung di sepanjang tepi kebun wanatani. Perakarannya yang baik dan dapat mengikatnitrogen, mampu membantu memperbaiki kesuburan tanah. Karena tajuknya yang rindang, angsana kemudian juga populer sebagai tanaman peneduh dan penghias tepi jalan di perkotaan, khususnya di Asia Tenggara.[2] Akan tetapi pohon-pohon angsana yang ditanam di tepi jalan, kebanyakan berasal dari stek batang yang berakar dangkal, sehingga mudah tumbang. Lagipula, pohon-pohon peneduh yang sering mengalami pemangkasan akan menumbuhkan cabang-cabang baru (trubusan) yang rapuh dan mudah patah; dengan demikian perlu berhati-hati bila menanamnya di daerah yang banyak berangin.

[sunting]Sifat-sifat kayu

Venir kayu sonokembang dengan pola khasnya
Kayu narra (Pterocarpus spp.) termasuk kayu keras hingga keras-sedang, berat-sedang, liat dan lenting. Berat jenisnya sekitar 0.55-0.94 pada kadar air 15%. Kayu terasnya tahan lama, termasuk dalam penggunaan yang berhubungan dengan tanah, dan tahan terhadap serangan rayap; namun sukar dimasuki bahan pengawet.[2]
Kayu teras narra berwarna kekuning-kuningan coklat muda hingga kemerah-merahan coklat, dengan coreng-coreng berwarna lebih gelap. Kayu gubal jelas terbedakan, berwarna kuning jerami pucat hingga kelabu cerah. Tekstur kayu berkisar antara halus-sedang hingga kasar-sedang, dengan urat kayu yang bertautan atau bergelombang. Kayu ini berbau harum dan mengandung santalin, suatu komponen kristalin merah yang menyusun bahan warna utama[2]
Pada umumnya kayu narra mudah dikerjakan dan tidak merusak gigi gergaji. Sifat kayu ini sangat baik untuk dibubut dan dipahat; cukup baik untuk diampelas, dipelitur dan direkat. Tergolong baik untuk dipaku dan disekrup, namun papan narra yang tipis agak mudah pecah apabila dipaku.[2]

[sunting]Perdagangan dan konservasi

Pada masa silam, kayu sonokembang merupakan salah satu kayu yang digemari penduduk Indonesia, baik karena kualitas kayunya, keindahan motifnya, maupun karena ukurannya yang besar.[3] Karena telah hampir punah di alam, kini Indonesia praktis tidak lagi menghasilkan kayu ini dalam aras yang berarti secara ekonomi.
Nasib yang hampir serupa juga dialami oleh FilipinaPapua Nugini dan Thailand; tiga negara produsen utama kayu sonokembang. Berjaya mengekspor kayu narra hingga 3 juta kg di tahun 1985, produksi kayu ini terus menurun di Filipina sehingga pada dua tahun berikutnya tinggal 0,4 juta kg yang bisa diekspor. Di Papua Nugini, karena mahal nilainya, ekspor kayu ini dilarang terkecuali setelah diolah. Sementara Thailand pada tahun 1990 telah memerlukan tambahan pasokan kayu ini dari Burma dan beberapa negara di Indocina, agar ekspor kayu narra gergajian yang dilakukannya bisa tetap berlangsung. Eksploitasi yang tinggi, yang tidak diimbangi oleh kemampuan regenerasi tegakan di alam, diduga menjadi salah satu penyebab utama penyusutan populasi angsana di alam. Sebab yang lain ialah hilangnya habitat alami angsana oleh karena perladangan. Bahkan pohon ini diduga telah habis di habitat alaminya di Semenanjung Malaya.[2]
Mengingat tekanan yang tinggi atas populasinya di alam, sejak 1998 Badan Konservasi Dunia IUCN telah memasukkan Pterocarpus indicus ke dalam kategori Rentan (VU, vulnerable).[1]

[sunting]Kerabat dekat

Marga Pterocarpus memiliki 20 spesies anggotanya, kebanyakan menyebar di Afrika barat (11 spesies). Di wilayah Indo-Pasifik dijumpai sebanyak 5 spesies, satu spesies di antaranya menyebar secara alami dan merata di kawasan Malesia, yakni P. indicus.[2]
Empat spesies lain di Indo-Pasifik tersebut, yang juga menghasilkan kayu narra adalah[2]:
  • Pterocarpus dalbergioides Roxb. ex DC., dari Kep. Andaman
  • Pterocarpus macrocarpus Kurz, dari Burma, Thailand dan Indocina.
  • Pterocarpus marsupium Roxb., dari India; serta
  • Pterocarpus santalinus L.f., dari India.

[sunting]Simbol

Angsana adalah pohon identitas nasional Filipina; juga merupakan pohon identitas propinsi-propinsi Chonburi dan Phuket di Thailand.

[sunting]


Anting-anting

ANTING-ANTING (Acalypha australis Linn) 
     
Uraian : 
Merupakan tanaman herba semusim, tegak dan berambut. Batang tingginya antara 30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang kasar. Dapat tumbuh di pinggir jalan, lapangan rumput, lereng gunung. Daun letaknya berseling dan berbentuk bulat lonjong sampai lanset, bagian ujung dan pangkal daun lancip, tepi bergerigi. Bunga berkelamin tunggal dan berumah satu, keluar dari ketiak daun, bunganya kecil-kecil dalam rangkaian berupa malai. Buahnya kecil. 
Khasiat untuk kesehatan : 
Digunakan untuk mengobati disentri basiler dan disentri amuba, diare, kekurangan nutrisi, mimisan; muntah darah, berak darah, kencing darah, malaria. 
Komposisi : 
Rasa pahit, astrigen, sejuk. Anti-radang, antibiotik, peluruh air seni, astrigen menghentikan perdarahan (hemostatik).